Jakarta – Rakyat Oposisi
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang kembali tunjukkan komitmennya dalam pembinaan kemandirian Warga Binaan dengan berpartisipasi dalam East Jakarta Agriculture Festival 2025 (EastJakFest), yang digelar di Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Jakarta Timur, Selasa (10/6). Acara ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta yang diinisiasi oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Administrasi Jakarta Timur.
Dalam festival yang menggabungkan unsur pertanian, peternakan, perikanan, dan kesehatan hewan ini, Lapas Kelas I Cipinang hadir dengan booth khusus yang menampilkan beragam hasil karya Warga Binaan. Di antaranya adalah hasil panen program “Napi Berkebun” berbasis konsep urban farming, seperti sayuran kangkung, caisim, tomat, dan cabai, yang dibudidayakan secara mandiri di dalam lingkungan lapas. Tak hanya itu, turut dipamerkan pula karya seni dan keterampilan tangan, seperti miniatur perahu, batik tulis, dan berbagai produk kerajinan lainnya. Seluruh produk ini merupakan bagian dari program pembinaan keterampilan yang dijalankan secara berkelanjutan, sebagai bentuk pemberdayaan dan pembekalan Warga Binaan untuk masa depan yang lebih baik.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, menyampaikan bahwa keikutsertaan ini bukan hanya sebagai ajang promosi hasil kerajinan Warga Binaan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya rehabilitasi sosial yang bermakna.
“Kami ingin memberikan ruang bagi Warga Binaan untuk menampilkan karya terbaik mereka kepada masyarakat. Ini bukan sekadar pameran, tetapi bagian dari pembinaan yang berkelanjutan agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang bermanfaat,” tegasnya.
Acara secara resmi dibuka oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Munjirin, yang menyambut positif pelaksanaan EastJakFest sebagai wadah edukasi dan kolaborasi antarinstansi dan masyarakat. Dalam sambutannya, Munjirin menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendorong ketahanan pangan di wilayah Jakarta Timur.
“EastJakFest ini baru pertama kali digelar dengan menggabungkan berbagai program perikanan, peternakan, dan pertanian. Ke depan tentu kita berharap bisa digelar lebih meriah lagi dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat,” ujarnya.
Salah satu petugas Lapas Cipinang yang turut menjaga booth pameran, Ahmad Firza, menjelaskan bahwa antusiasme pengunjung cukup tinggi terhadap hasil karya Warga Binaan. “Banyak pengunjung yang tidak menyangka bahwa karya-karya ini dibuat oleh Warga Binaan. Ini menjadi kebanggaan tersendiri karena kami bisa memperkenalkan sisi positif dari proses pembinaan di lapas,” ungkapnya.
Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Lapas Cipinang juga mengirimkan perwakilan pegawai untuk mengikuti pelatihan budidaya ikan air tawar, sebagai bagian dari peningkatan kompetensi teknis pegawai dalam mendukung program kemandirian berbasis perikanan.
Dengan keikutsertaan dalam EastJakFest 2025, Lapas Kelas I Cipinang tegaskan perannya sebagai institusi pembinaan yang adaptif dan terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor. Pembinaan tidak hanya berfokus pada aspek kepribadian, tetapi juga penguatan keterampilan sebagai bekal produktif bagi Warga Binaan setelah bebas nanti. (Red)