Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaHEDLINEKRIMINALNASIONAL

Dugaan Skandal Pendidikan! SDIT Alamy Subang & Al Azhar Karawang Disebut Telantarkan Anak, Pejabat Kesbangpol Ikut Terseret!

19
×

Dugaan Skandal Pendidikan! SDIT Alamy Subang & Al Azhar Karawang Disebut Telantarkan Anak, Pejabat Kesbangpol Ikut Terseret!

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Subang — Rakyat Oposisi

Dunia pendidikan kembali tercoreng! SDIT Alamy Subang diduga mempermainkan proses penerimaan peserta didik pindahan pada Jumat (17/10/2025). Dua siswa pindahan dari Al Azhar Karawang menjadi korban atas kisruh administrasi yang penuh tanda tanya.

Example 300x600

Menurut keterangan orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya namun bisa dipertanggungjawabkan, awalnya proses pendaftaran berjalan lancar. “Saat mendaftar, guru BK dan guru lainnya memastikan anak saya bisa diterima. Bahkan sudah membayar dan menjalani wawancara,” ujarnya.

Namun harapan itu sirna. Kepala Sekolah SDIT Alamy Subang diduga menolak menandatangani surat penerimaan siswa baru. Penolakan itu disebut-sebut terjadi atas intervensi pihak Al Azhar Karawang.

Ketika orang tua berencana menarik data anak dari Al Azhar Karawang untuk diserahkan ke SDIT Alamy Subang, tiba-tiba pihak SDIT Alamy menolak tanpa alasan jelas. Penolakan disampaikan secara tidak resmi — hanya lewat pesan WhatsApp — tanpa surat tertulis.

Berikut isi pesan penolakan yang diterima orang tua siswa:

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mohon maaf bunda izin menyampaikan hasil keputusan Kepala Sekolah, Ananda Kei Khumairah Choirul tidak/belum bisa diterima di SDIT Alamy. Semoga Ananda bisa sekolah di tempat yang lebih baik.”

Lebih jauh, pihak Al Azhar Karawang diduga ikut terlibat dalam kisruh ini. Proses kepindahan dua anak tersebut disebut-sebut dipersulit karena adanya konflik pribadi antara kedua orang tua, salah satunya diketahui merupakan pejabat di Kesbangpol Karawang.

Praktisi hukum Siti Aminah Singh, S.H., yang mendampingi pihak keluarga, menyesalkan tindakan dua lembaga pendidikan tersebut.

“Sekolah seharusnya tidak ikut campur urusan pribadi orang tua. Fokusnya adalah kepentingan pendidikan anak. Apalagi kondisi anak sudah terganggu secara psikologis akibat dugaan kekerasan yang dilakukan ibu sambungnya di Karawang,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak SDIT Alamy Subang belum memberikan keterangan resmi terkait alasan penolakan dua siswa pindahan tersebut.
Kasus ini kini tengah menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar soal etika dunia pendidikan yang seharusnya menjunjung tinggi kepentingan terbaik bagi anak. (Red)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!