KOTA BEKASI – RAKYAT OPOSISI
“Pers yang profesional lahir dari legalitas Jelas dan Taat Etika..” Pernyataan ini dilontarkan Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO-I) Kota Bekasi Nio Helen.
Saat mengimbau seluruh Anggota nya, khususnya media di wilayah Kota Bekasi untuk transparan dalam hal legalitas dan Selalu Berpedoman Ke Kode Etik Jurnalistik.
Ia menegaskan, setiap Pers wajib mencantumkan nama perusahaan yang tercatat di Administrasi Hukum Umum (AHU) serta identitas notaris yang menyusun akta pendirian dan Wartawan nya Harus Mengikuti Minimal Dasar Teori Jurnalistik Sebelum Mengikuti UKW.
Langkah tersebut ,menurut Nio Helen, bukan sekadar formalitas hukum dan Etika, tetapi fondasi dalam menjaga profesionalisme dan akuntabilitas dalam kerja jurnalistik. Ia juga mengungkapkan rencana IWO-I mengadakan Pra UKW yang akan mengajak Seluruh Anggota IWO-I Kota Bekasi.
“Kami menerima banyak laporan dari masyarakat tentang media yang belum Profesional ,tapi sudah aktif di lapangan. Ini meresahkan dan mencoreng profesi pers,” tegas Nio Helen, Jumat (20/6/2025).
Ia menambahkan, profesionalisme Sebagai Jurnalis yang kompeten, minimal pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan memiliki bukti sah berupa sertifikat. Hal ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang menekankan pentingnya integritas dan kompetensi dalam praktik jurnalistik.
Dalam pandangannya, fenomena media abal-abal dan oknum wartawan ilegal tanpa melakukan dasar Pendidikan telah merusak citra dunia pers. Nio Helen menilai, banyak pihak menyalahgunakan profesi wartawan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok, yang kerap menimbulkan ketidaknyamanan di lapangan.
“Banyak narasumber merasa tertekan karena didatangi oleh wartawan tanpa Mengedepankan Etika Jurnalistik. Ini tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
IWO-I berencana menggandeng Wartawan Senior Yang Kompeten dan Dewan Pers untuk melakukan Edukasi terhadap oknum wartawan ilegal. Upaya ini ditujukan untuk menciptakan ekosistem pers yang sehat, bertanggung jawab, dan bebas dari praktik-praktik yang menyimpang.
“Kami ingin kembalikan marwah jurnalistik agar kembali bersih dan berintegritas. Profesi ini harus dihormati, bukan dijadikan alat tekanan,” pungkas Nio Helen.
IWO-I Kota Bekasi berharap kolaborasi antara Dewan Pers, pemerintah, dan masyarakat bisa memperkuat kontrol terhadap media serta meningkatkan kualitas informasi publik yang disajikan,tutupnya.
(Red) Tim IWO I Kota Bekasi